Sunday, March 19, 2017

Abdullah bin Unais RA

Prajurit Rahasia Rasulullah Saw

Kadang-kadang tak perlu mengorbankan banyak orang untuk memenangkan perang. Cara-cara untuk mencapai kemenangan dengan korban sekecil mungkin sudah lama disadari para ahli strategi. Rasulullah Saw pun sudah sangat memahami hal ini. Maka beliau Saw pun mengutus Abdullah bin Unais, si agen rahasia, untuk menyelidiki keadaan. Abdullah bin Unais sangat mengerti strategi menghindari korban besar untuk meraih kemenangan. Maka ia pun menyerang pemimpin musuh. Bila ia tak melakukan itu, mungkin akan terjadi peperangan dahsyat dengan banyak korban berjatuhan.

Setelah Kaum Muslimin dikalahkan dalam Perang Uhud, banyak suku yang mulai berani terang-terangan menentang Rasulullah Saw dan para sahabatnya. Salah satunya adalah Bani Lihyan. Rasulullah Saw mendengar berita bahwa pemimpin Bani Lihyan bernama Khalid bin Sufyan, sedang mnegumpulkan pasukan untuk menyerang Kaum Muslimin. Berita ini sangat penting sebab Bani Lihyan termasuk keluarga Bani Hudhail. Bani Hudhail adalah suku yang besar. Bila Bani Hudhail sampai terpengaruh untuk ikut menyerang, kedudukan Kaum Muslimin menjadi sangat kritis. Apalagi bila mereka sampai bergabung dengan orang Quraisy. Untuk mengatasi hal itu, Rasulullah Saw tidak langsung mengirim pasukan, melainkan satu orang saja. Satu orang lihai dan amat cocok untuk tugas itu. Sahabat yang terpilih itu adalah Abdullah bin Unais.

Abdullah bin Unais berjalan menuju rumah Khalid bin Sufyan. Dengan sangat cerdik, ia memilih waktu ketika tak banyak pengikut Khalid bin Sufyan berada di sekitar rumah.

“Siapa kamu?” tegur Khalid bin Sufyan curiga.

“Saya dari golongan Arab juga,” jawab Abdullah bin Unais tanpa berbohong, “Saya mendengar Tuan mengumpulkan orang hendak menyerang Muhammad, karena itulah saya datang kemari.”

Khalid yang memang sedang membutuhkan banyak orang menyangka Abdullah bin Unais datang untuk bergabung. Maka ia pun berterus – terang bahwa ia memang benar sedang menyusun pasukan untuk membunuh Muhammad Saw.

Maka bukti pun sudah di tangan Abdullah bin Unais. Dengan cerdas dia bersandiwara terus sampai Khalid benar-benar percaya bahwa Abdullah akan bergabung. Abdullah bin Unais kemudian mengajak Khalid berjalan bersama sambil terus berunding. Ketika di luar rumah, secepat kilat Abdullah bin Unais mencabut pedang dan menghantam Khalid bin Sufyan sampai meninggal. Setelah itu Abdullah melaporjan keberhasilan tugasnya kepada Rasulullah Saw.

Baca Juga Kisah Sahabat Nabi :
Farwah bin Amr al Judzamy RA
Asma' binti Abu Bakar Ash-Shiddiq RA
Ghassan Bin Malik Al Amiri RA
Qabishah Bin Mukhariq RA
Said Bin Zaid RA


No comments:

Post a Comment

Said Bin Zaid RA