Tuesday, October 10, 2017

Utusan Bani Harits Bin Ka'ab

Harits bin Ka'ab adalah salah seorang kabilah terkemuka yang tinggal di Najran, Yaman, suatu daerah yang memiliki penduduk dengan yang mayoritas beragama Nasrani. Mereka juga ahli dalam peperangan dan jarang terkalahkan dalam pertempuran yang di terjuninya, oleh karena itu mereka cenderung memiiliki sifat yang sombong dan merasa tinggi dari kabilah lainnya.

Pada tahun 10 Hijriah, Nabii Muhammad SAW mengirim suatu pasukan yang di pimpim oleh Khalid bin Walid kepada kabilah tersebut. Beliau (Nabi Muhammad SAW) berpesan agar menyeru mereka untuk memeluk IIslam selama tga hari, kalau mereka menolak barulah boleh di perangi. Khalid melaksanakan tugas yang d berikan oleh Nabi Muhammad SAW dan ternyata kabilah Bani Harits menerima seruan Khalid untuk memeluk agama Islam. Maka ia tinggal beberapa hari disana untuk mengajarkan beberapa pokok ajaran Islam.

Setelah merasa cukup memeberikan pengajaran dan mereka telah melaksanakan pokok - pokok peribadatan yang di tentukan , Khalid mengiri surat kepada Nabi Muhammad SAW, yang mengabarkan keislaman kabilah tersebut dan juga menjelaskan beberapa karakteristik Ban harits bin Ka'ab itu. Nabi Muhammad SAW mengirim surat balasan yang memerintahkan agar mereka mengirim utusan menghadap Nabi Muhammad SAW termasuk Khalid bin Walid.

Berselang beberapa hari, Nabi Muhammad SAW melihat suatu rombongan memasuki kota Madinah menuju masjid Nabi, beliau berkata, "Siapakah kaum ini, yang wajahnya seperti orang - orang india."

Salah seorang sahabat nabi Muhammad SAW berkata, "Wahai Rasulullah, mereka adalah Bani Harits bin Ka'ab...!!!"

Khalid dan beberapa utusan itu, yang merupakan para pemimpin Bani Harits bin Ka'ab segera menghadap Rasulullah SAW. Mereka ini adalah Qais binHushain, Yazid bin Abdul Madan, Yazid bin Mahjal, Abdullah al Qinany dan Amr bin Abdullah adh dhibaby. Tiba di hadapan beliau, mereka langsung memberkan salam dan berkata,"Kami bersaksi bahwa engkau adalah utusan Allah dan kami juga bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah."

Nabi Muhammad SAW yang sudah mengenal karakter kabilah ini, termasuk informasi dari surat Khalid bin Walid, memberikan reaksi yang tidak seperti biasanya, yakni menyambut gembira keislamannya. Beliau justru berkata, "Aku juga bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan Allah...!!"

Selang beberapa detk kemudian beliau berkata lagi, "Kalian adalah orang - orang yang bila di cegah, justru kalian akan terus maju...??" mereka tidak menjawab. Nabi Muhammad mengulangi ucapannya sampai tiga kali, tetapi tetap saja mereka tidak menjawab. Barulah setelah beliau mengulang untuk yang ke empat kalinya barulah ada sahutan.

"Benar, ya Rasulullah, kami adalah orang - orang yang mana bila di cegah, justru akan maju...!!"

Setelah itu Nabi Muhammad SAW bersabda, "Jika saja Khalid tidak menulis surat padaku yang menyatakan bahwa kalian telah memeluk Islam tanpa perlawanan, niscaya aku akan melempar kepala kalian di bawah telapak - telapak kaki kalian..."

Tentu saja omongan itu tiidak benar - benar seperti itu maksud nabi Muhammad SAW kalau saja mereka tidak memeluk Islam. Akan tetapi beliau menyampaikan perkataan tersebut untuk mengobati dan menawarkan (menetralisir) kesombongan dan arogansi mereka. Namun demikian

Yazid bin Abdul Madan, mewakili rekan - rekannya berkata, "Ketahuilah, demi Allah kami tidak berterima kasih kepadamu dan tidak juga kepada Khalid...!!"

Nabi Muhammad SAW kemudian berkata, "Kepada siapa kalian berterima kasih?"

"Wahai Rasulullah SAW, kam hanya berterima kasih kepada Allah yang telah memberikan hidayah kepada kami dengan perantara engkau...!!" Walaupun sebenarnya 'tidak pantas' untuk tidak berterima kasih kepada Nabi Muhammad SAW atas hidayah Allah yang telah mereka terima,

Tetapi beliau bertanya lagi, "Dengan sebab apakah kalian mengalahkan siapa saja yang memerangi kalian?"

Kali ini mereka memberikan jawaban dengan nada yang berbeda. Pertanyaan yg agak memuji ini justru menimbulkan 'rasa malu' untuk menonjolkan diri di hadapan Rasulullah SAW. Mereka berkata, "Kami tidak pernah mengalahkan siapapun....."

Tetapi Nabi Muhammad SAW mengulangi dan menegaskan pertanyaan beliau, "Tidak, bahkan kalian selalu saja mengalahkan mereka yang memerangi kalian...!!"

Dengan sikap yang merendah, mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, kami selalu mengalahkan siapa saja yang memerangi kami, karena kami selalu bersatu padu, tidak berpecah belah dan kami tidak pernah mendahului melakukan kedzaliman kepada siapapun..."

Nabi Muhammad SAW merasa puas dengan jawaban tersebut. Beliau menerima syahadat dan ba'iat mereka dengan baik dan menetapkan Qais bin Hushain sebagai amir (pemimpin) kabilah Bani harits bin Ka'ab ini.

Baca Juga Kisah Sahabat Nabi :
Penjamu Tamu Rasulullah Saw
Wanita Pembawa Air
Khalid bin Sa'id bin Ash RA
Thulaib bin Umair RA
Hakam bin Kaisan RA

Tags : Kisah Sahabat Nabi, Islam, Nabi, Al Qur'an, Nabi Muhammad SAW,  harits bin Ka'ab, Yazid bin Abdul Madan, Najran, Yaman, Qais binHushain, Yazid bin Abdul Madan, Yazid bin Mahjal, Abdullah al Qinany, Amr bin Abdullah adh dhibaby, Khalid bin Walid

No comments:

Post a Comment

Said Bin Zaid RA